Kamis, 10 Januari 2013

Seperti Apakah Wajah Rohani Kita



Assalamualaikum...Wr...Wb.

Seperti apa wajah asli diri kita sebenarnya?
Ya, wajah batiniah kita. Wajah ukhrawi kita.
Wajah RUHANI kita. Seperti apakah ia?





Apakah masih berwajah manusia, ataukah sudah
berbentuk serigala, babi, atau monyet?

Memang, saat ini kita masih belum bisa
melihatnya secara kasat mata.

Mungkin nanti, saat kita menghembuskan nafas
yang terakhir. Disitulah mata batin kita akan
terbelalak memandang diri kita yang sebenarnya.

Allah berfirman, "Maka Kami singkapkan tirai
yang menutup matamu dan tiba-tiba matamu
hari ini menjadi amat tajam." (QS. Qaf [55] :22)

Berikut ini ada sebuah hadits Rasulullah SAW
yang dikutip dari kitab tafsir
Majma Al-Bayan 10 : 43 yang mengisahkan bagaimana
wujud manusia pada hari kiamat kelak.

Pada suatu hari Muadz bin Jabal duduk di dekat
Nabi saw di rumah Ayub Al-Anshari. Muadz bertanya,

"Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ayat:
Pada hari ditiupkan sangkakala dan kalian datang
dalam bergolong-golongan?" (QS An-Naba [78] : 18)

Beliau menjawab, "Hai Muadz, kamu telah bertanya
tentang sesuatu yang berat."

Beliau memandang jauh seraya berkata, "Umatku akan
dibangkitkan menjadi sepuluh golongan. Tuhan memilah
mereka dari kaum muslimin dan mengubah bentuk mereka.

Sebagian berbentuk monyet, sebagian lagi berbentuk babi,
sebagian lagi berjalan terbalik dengan kaki di atas
dan muka di bawah lalu diseret-seret, sebagian lagi
buta merayap-rayap, sebagian lagi tuli bisu tidak
berpikir, sebagian lagi menjulurkan lidahnya yang
mengeluarkan cairan menjijikkan semua orang,
sebagian lagi mempunyai kaki dan tangan yang
terpotong, sebagian lagi disalibkan pada
tonggak-tonggak api, sebagian lagi punya bau yang
lebih menyengat dari bangkai, sebagian lagi memakai
jubah ketat yang mengoyak-ngoyakkan kulitnya."

"Adapun orang yang berbentuk monyet adalah para
penyebar fitnah yang memecah belah masyarakat.

Yang berbentuk babi adalah pemakan harta haram (korupsi misalnya-pen).

Yang kepalanya terbalik adalah pemakan riba.

Yang buta adalah penguasa yang zalim.

Yang buta dan tuli adalah orang yang takjub
dengan amalnya sendiri.
Yang menjulurkan lidahnya dengan sangat menjijikkan
adalah para ulama atau hakim yang perbuatannya
bertentangan dengan omongannya. Yang dipotong kaki
dan tangannya adalah orang yang menyakiti tetangga.

Yang disalibkan ke tonggak api adalah para
pembisik penguasa yang menjelekkan manusia yang lain.

Yang baunya lebih menyengat dari bangkai adalah
orang yang pekerjaannya hanya mengejar-ngejar
kesenangan jasmaniah dan tidak membayarkan hak Allah
dalam hartanya.

Yang dicekik oleh pakaiannya sendiri adalah
orang yang sombong dan takabur."

Na'uzubillah ....

Apa yang menentukan bentuk manusia
ketika menghadap-Nya?

Menurut hadist diatas dan juga diperkuat oleh
banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang lain,
yang menentukan bentuk kita sekarang dan
juga nanti adalah AMAL-AMAL KITA.

Dalam pandangan beberapa orang shaleh, bentuk
sejati atau bentuk batin kita ini pun mungkin
sudah tampak olehnya.

Imam Ja'far (cucu Nabi generasi kelima) misalnya,
pernah memperlihatkan kepada sahabatnya Abul Bashir
saat musim haji, betapa banyaknya binatang
berputar-putar di sekitar Ka'bah (tawaf).

Sedangkan yang terlihat sebagai manusia hanya
sedikit sekali dan itu pun tampak bagai
kilatan cahaya.

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari berita
yang disampaikan Rasulullah SAW tsb?

Amal-amal kita, apapun itu, yang baik atau
yang buruk, semua menjelma mewujud dan
MEMBENTUK TUBUH UKHRAWI (wujud batiniah) diri kita.
Inilah WAJAH RUHANI kita.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama
terus memperbanyak amal-amal shaleh kita,
menghias tubuh batin kita ini dengan
sebaik-baik wujud. Sehingga kita insyaAllah
tetap bisa mempertahankan kemanusiaan kita.

Dan tidak terjatuh menjadi
"binatang" berbungkus manusia.

Semoga bermanfaat,

Wassalaamualaikum...Wr...Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar