Senin, 07 Januari 2013

Potret Peran Pemuda Membangun Bangsa Dalam Dua Dimensi


Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki multi peran dalam membangun bangsa dan negera, berbagai peran yang di sandangnya oleh para pemuda tersebut, seperti pemuda sebagai motor penggerak pembangunan, pemuda sebagai  tulang punggung negera dan lain sebagainya.






 
Namun kini peran pemuda  semakin membias dan semakin tidak jelas arahnya, karenanya kebanyakan dari para pemuda dewasa ini, cendrung berpikir sesaat dan pendek, individualisme, konsumerisme, hedonisme. Sehingga menjadikan diri pemuda sebagai pemuda yang instan, maka tidak salah dari reaksi sikap dan respon sosial terhadap keberadaan pemuda dewasa ini yang tengah mengalami perubahan yang signifikan. Setuju atau tidak setuju bahwa perubahan peran pemuda telah tergeser dari peran sebagai motor penggerak pembangunan, pemuda sebagai tulang punggung negera menjadi berbagai sebutan yang negatif pada diri pemuda kendati hanya sebatas asomsi sosial, seperti pemuda selalu menjadi biang masalah, peminum, penjudi, kenakalan, pengonar dan lain-lainnya.

Jika, asomsi sosial ini tidak mampu di carter oleh para pemuda sendiri dengan jalan membuktikan dirinya untuk berkerasi dan berinovasi dalam mengisi kemerdekaan ini melaui pembangunan di segala bidang, maka pertanyaan yang muncul adalah bangsa ini akan di bawa kemana…? Karenanya pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang di pundaknya telah di gantungkan sejuta harapan.   

Potret Peran Pemuda Tempo Dulu

Eksistensi peran pemuda di masa dulu dalam upaya membangun bangsa ini telah terbukti dan tercatat dalam sejarah perjuangan pendirian bangsa ini, dimana pada saat itu pemuda ikut serta dan ambil bagian di dalam berjuang meraih suatu “ Kemerdekaan “  untuk membebaskan rakyat dari belenggu dan  kungkungan penjajahan serta mengusir para kolonialisme dan imprialisme bangsa.

Walupun para pemuda pada masa itu telah berjuang berpuluh-puluh tahun dan berbad-abad lamanya dalam meraih kemerdekaan, baik dengan jalan mengorban darah, harta, bahkan jiwa dan raga sekalipun di pertaruhkan demi mencapai suatu kemerdekaan bangsa yang kita cintai ini. Kemudian perjuangan para pemuda tersebut tidak hanya sampai menghantarkan kemerdekaan bangsa saja, namun tetapi perjuangannya di lanjutkan dengan mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan, karena pembangunan merupakan  usaha yang sadar untuk merubah nasib (Transpormasi) di segala bidang sebagai penentu keberlajutan dan keberlangsungan perjalanan kehidupan bangsa ini.

Sehingga usaha dan upaya yang telah di lakukan oleh para pemuda di masa lalu dapat di rasakan oleh seluruh rakyat Indonesia pada umumnya dan pemuda pada khususnya sampai saat ini. Itulah satu dimensi dari peran dan pengorbanan pemuda dalam membangun kemajuan bangsa.

Potret Peran Pemuda Tempo Kini

Keberadaan para pemuda dewasa ini dalam menyikapi kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan, sikapnya masih enggan dan acuh tak acuh, jika sikap ini terus di tanamkan oleh pemuda masa kini, bagaimana mungkin mampu meneruskan perjuangan bangsa, dimana pemuda sebagai pemegang tongkat estapet perjuangan yang telah di wariskan oleh pemuda di masa yang lalu.

Terlebih-lebih persoalan bangsa sekarang ini semakin kompleks yang di landa oleh krisis multidimensi, di samping itu pula penomena zaman semakin serba canggih yang di akibatkan oleh arus globalisasi, sehingga mau tidak mau kita ditutut untuk berpikir cepat sementara sumberdaya manusia kita belum memadai, kehidupan ini sungguh kompetitif. Kemudian selanjutnya bagaimana dengan peran pemuda dalam menyikapai persoalan-persoalan bangsa yang terjadi saat ini, belum lagi persoalan yang terjadi pada pemuda itu sendiri.

Inilah tantangan yang tengah di hadapi oleh para pemuda dewasa ini, jika pemuda tidak mengambil sikap yang jelas dan terarah untuk menyelesaikan setiap persoalan dalam menentukan nasibnya dan nasib bangsa ini, maka pada gilirannya para pemuda jualah yang akan tergilas,hal ini sebagai danpak dari persoalan-persoalan tersebut, karena dimana setiap persoalan yang terjadi tidak cukup di selesaikan dengan hanya berpangku tangan, hura-hura, berpoya-poya dan lain sebagainya.

Untuk menjawab persoalan yang terjadi pada diri pemuda dan sosial masyarakat, satu langkah strategis yang harus di kembangkan adalah sikap inklusif, dimana sikap ini memiliki nilai yakni Kebersamaan, persatuan, solidaritas dan pluralitas. Yang kemudian di kongkritkan pada kegiatan-kegiatan nyata dengan jalan bekerja keras, di dukung dengan pikiran yang positif dan berperilaku yang baik, pada akhirnya pemuda sebagai monivator, inisiator, dan mediator pembangunan (Agen Pembangunan) yang dapat melahirkan inovasi baru, sehingga pemuda akan tergolong dalam tataran paradigma baru di dalam posisinya membangun kemajuan bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar