Selasa, 15 Januari 2013

Pendidikan Usia Dini Pembentuk Karakter


Assalamualaikum...Wr...Wb.

POTENSI KARAKTER MANUSIA
yang akan digunakan sampai dewasa TERBENTUK DI RUMAH,
sebelum mulai sekolah.


Akan seperti apa kemampuannya, nilai-nilai hidupnya,
kebiasaannya, kepribadiannya, akhlaqnya, dan sikapnya
80 % tergantung pada pendidikan dari orang tuanya.
Sadar atau tidak. Baik "dibentuk" secara sengaja
atau pun tidak sengaja!

Artinya, akan jadi siapa anak kita, akan bagaimana
cara berpikir dan bersikapnya ditentukan sepenuhnya
oleh informasi dan pengetahuan apa yang tersimpan di
otak bawah sadarnya.

Panca indera adalah pintu masuk yang langsung
masuk ke pusat kecerdasan anak.

Apapun yang ia dengar, apapun yang ia lihat,
apapun yang ia rasakan, semua langsung tersimpan
di otak bawah sadarnya.

Ia akan belajar tentang sikap dan kepribadian
dari orang-orang yang mengasuhnya. Bagaimana
ayah ibunya berbicara, apa yang dikatakan,
bagaimana ia bereaksi terhadap emosi-emosi tertentu,
bagaimana orangtua bereaksi terhadap tekanan amarah,
tangisan, dan kerewelan. Semua bahasa komunikasi
anak (dalam bentuk gerakan, tangisan dan kerewelan)
adalah alat-alat ia belajar.

Lantas, apakah bisa kita menghasilkan "anak hebat"
hanya dengan cara mendidik "ala kadarnya"?

Dengan "semaunya", secara naluriah belaka?
Tentu tidak bukan!

Hal pertama yang langsung kita sadari adalah,
sebagai ayah dan ibu, kita adalah GURU anak-anak kita.
Baik kita melakukannya dengan benar ataupun
"nggak sengaja" salah.

Pertanyaan berikutnya, sudah tahukah kita KURIKULUM APA
yang sedang berlangsung pada usia 0 sampai 4 tahun atau 8 tahun
perkembangan pendidikan anak-anak kita?
Ternyata, kebanyakan orang tua tidak punya "kurikulum"
pendidikan usia-dini ini. Tentu tak heran akhirnya
kurikulum alamiah lah yang diterapkan.
Kurikulum yang akhirnya dipelajari anak-anak kita
adalah kurikulum-alamiah yang diciptakan oleh lingkungan
tempat kita saat ini hidup dan berada. Lewat program-program
televisi, pergaulan di sekitar rumah kita, juga pergaulan
antar penghuni di dalam rumah tangga kita sendiri.

Apa yang "DIAJARKAN" (tanpa sengaja) pada
bayi dan anak-anak kita?

Secara keilmuan bisa jadi masih KOSONG!

Bagaimana dengan sikap? Tak dapat dibendung,
ternyata banyak sekali hal negatif yang
"dipelajari" anak-anak kita.

Lalu adakah kegiatan-kegiatan pembelajaran
SECARA SENGAJA? By design? Hampir tidak ada!

Ada semacam “keyakinan” yang telah jadi paradigma
kuat dalam pikiran para orang tua, bahwa anak-anak
"bersekolah" ya dimulai sejak Paud atau TK ! Sehingga mengabaikan proses
 belajar mengajar "yang umumnya tak sengaja" yang
justru berlangsung setiap detik di rumah kita.
Bahkan anehnya tak sedikit yang tega menyerahkan bayi
dan anak-anaknya itu "berguru" kepada para pembantunya!

Jika kita mulai menyadari fakta-fakta ini, ada beberapa
tindakan yang bisa segera kita lakukan, jika memang
kita ingin berubah:

1. Orang tua (ayah dan ibu), harus belajar semua hal
yang berhubungan dengan metoda-metoda pendidikan anak

Pada dasarnya adalah ORANG TUA ADALAH GURU TERPENTING dan
rumah adalah sekolah paling penting.
Didiklah anak DENGAN ILMU.

Kenali dan rancang kurikulum sendiri untuk keperluan ini.
Apa CONTENT sikap dan perilaku yang ingin kita hasilkan
pada anak kesayangan kita, dan bagaimana caranya.

Bagaimana pula caranya kita menanamkan aqidah Islam pada
anak kita. Apa yang boleh kita lakukan dan apa yang
jangan kita lakukan. Kuncinya KITA LAH YANG BELAJAR!

Orang tua lah yang harus belajar!

2. Kenali dan kendalikan jenis input informasi
(ucapan/penglihatan/pendengaran/pergaulan) yang masuk
lewat pintu otak bawah sadar anak-anak kita.

Jika kita sadar ini, maka programkan secara sengaja
muatan positif. Install-kan program-program positif
ke dalam otak bawah sadar anak-anak kita.

Sebagai contoh televisi. Kendalikan keinginan kita
nonton acara tv bersama anak-anak. Beberapa pemimpin
bisnis terkemuka di dunia banyak yang mulai menyadari
betapa berbahayanya "virus negatif" yang dibawa TV.
Mereka mulai tidak lagi membiarkan dirinya dan
bahkan juga anak-anaknya berada di depan televisi!

Kenali juga bahwa input positif bisa berasal dari
pendengaran. Maka kendalikan kata-kata kita.

Apapun situasinya, JAGA MULUT  !!!!!

"katakan yang baik-baik saja, atau kalau tidak
lebih baik diam".

Juga program/install otak anak kita dengan INPUT YANG DISENGAJA.
Misalkan tatkala menidurkan bayi atau anak kita, apa salahnya
kita lakukan sambil melantunkan nyanyian-nyayian islami, atau memutar murattal ayat-ayat al qur’an.
Carilah murattal yang iramanya mampu menggetarkan jiwa kita.

Sambil beraktivitas lain, anak-anak
mendengarkan murattal tsb. Mendengar saja, tapi SERING.
Akibatnya luar biasa lho. ANAK-ANAK JADI HAFAL AYAT-AYAT
yang sering mereka dengar itu.

Inilah yang namanya BELAJAR TANPA SADAR ...! Itulah
salah satu KEKUATAN OTAK BAWAH SADAR.

Hati-hati memutar lagu-lagu dewasa di rumah kita.
Anak-anak pasti akan MENGHAFALNYA, BELAJAR TANPA SADAR.
dan kalimat-kalimat lagu itu akan TERINSTALL di benak nya!

Percayalah semua input yang disengaja ini membekas
dan terinstall dengan baik di otak bawah sadar
anak-anak kita. Tinggal MEMILIH CONTENT APA yang
akan kita INPUT ke dalam JIWA mereka.

Programkan dengan sengaja.

Itu sebabnya kita perlu punya kurikulum! Ini bukan berarti
kita mau mendikte "masa depan profesi anak kita".
Sama sekali tidak.

Apapun jalan hidup dia nanti setelah dewasa, terserah dia.
Yang kita bentuk secara sengaja adalah potensi dasar
"human being" -nya. Sikapnya, perilakunya, kebiasaannya,
potensi aqidahnya. Bukankah memang wajib bagi setiap
orang tua untuk mendidik anaknya agar menjadi
hamba Allah dan khalifah-nya di muka bumi ini?

Ada beberapa contoh tindakan lain. Misalnya juga
dengan membacakan buku-buku cerita-cerita ilahiyah,
kenalkan Allah dan segala konsep ilahiyah lainnya,
lalu juga kisah-kisah perjuangan rasulullah dan
para sahabat, dan berbagai kisah-kisah positif
lainnya. Semua kisah itu akan membekas amat dalam
ke dalam jiwa anak-anak kita!

Ingat kita adalah guru.
Insyaallah, jika betul-betul kita serius, bukan
tidak mungkin yang akan kita lahirkan nanti adalah
calon-calon pemimpin dunia! Dari tangan didikan kita
lahirlah para jenderal, para profesor, para ilmuwan
yang mampu mengubah dunia ini berada dalam
ridlo Allah SWT.

Amin ya allah ya rabbal ‘alamiin.
Gimana menurut Anda.....?

Wassalamualikum...Wr...Wb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar