Assalamualaikum...Wr...Wb.
POTENSI KARAKTER MANUSIA
yang akan digunakan
sampai dewasa TERBENTUK DI RUMAH,
sebelum mulai sekolah.
Akan seperti apa
kemampuannya, nilai-nilai hidupnya,
kebiasaannya,
kepribadiannya, akhlaqnya, dan sikapnya
80 % tergantung pada
pendidikan dari orang tuanya.
Sadar atau tidak. Baik
"dibentuk" secara sengaja
atau pun tidak sengaja!
Artinya, akan jadi siapa
anak kita, akan bagaimana
cara berpikir dan
bersikapnya ditentukan sepenuhnya
oleh informasi dan
pengetahuan apa yang tersimpan di
otak bawah sadarnya.
Panca indera adalah
pintu masuk yang langsung
masuk ke pusat
kecerdasan anak.
Apapun yang ia dengar,
apapun yang ia lihat,
apapun yang ia rasakan,
semua langsung tersimpan
di otak bawah sadarnya.
Ia akan belajar tentang
sikap dan kepribadian
dari orang-orang yang
mengasuhnya. Bagaimana
ayah ibunya berbicara,
apa yang dikatakan,
bagaimana ia bereaksi
terhadap emosi-emosi tertentu,
bagaimana orangtua
bereaksi terhadap tekanan amarah,
tangisan, dan kerewelan.
Semua bahasa komunikasi
anak (dalam bentuk
gerakan, tangisan dan kerewelan)
adalah alat-alat ia
belajar.
Lantas, apakah bisa kita
menghasilkan "anak hebat"
hanya dengan cara
mendidik "ala kadarnya"?
Dengan
"semaunya", secara naluriah belaka?
Tentu tidak bukan!
Hal pertama yang
langsung kita sadari adalah,
sebagai ayah dan ibu,
kita adalah GURU anak-anak kita.
Baik kita melakukannya
dengan benar ataupun
"nggak
sengaja" salah.
Pertanyaan berikutnya,
sudah tahukah kita KURIKULUM APA
yang sedang berlangsung
pada usia 0 sampai 4 tahun atau 8 tahun
perkembangan pendidikan
anak-anak kita?
Ternyata, kebanyakan
orang tua tidak punya "kurikulum"
pendidikan usia-dini
ini. Tentu tak heran akhirnya
kurikulum alamiah lah
yang diterapkan.
Kurikulum yang akhirnya
dipelajari anak-anak kita
adalah kurikulum-alamiah
yang diciptakan oleh lingkungan
tempat kita saat ini
hidup dan berada. Lewat program-program
televisi, pergaulan di
sekitar rumah kita, juga pergaulan
antar penghuni di dalam
rumah tangga kita sendiri.
Apa yang
"DIAJARKAN" (tanpa sengaja) pada
bayi dan anak-anak kita?
Secara keilmuan bisa
jadi masih KOSONG!
Bagaimana dengan sikap?
Tak dapat dibendung,
ternyata banyak sekali
hal negatif yang
"dipelajari"
anak-anak kita.
Lalu adakah
kegiatan-kegiatan pembelajaran
SECARA SENGAJA? By
design? Hampir tidak ada!
Ada semacam “keyakinan”
yang telah jadi paradigma
kuat dalam pikiran para
orang tua, bahwa anak-anak
"bersekolah"
ya dimulai sejak Paud atau TK ! Sehingga mengabaikan proses
belajar mengajar "yang umumnya tak
sengaja" yang
justru berlangsung
setiap detik di rumah kita.
Bahkan anehnya tak
sedikit yang tega menyerahkan bayi
dan anak-anaknya itu
"berguru" kepada para pembantunya!
Jika kita mulai
menyadari fakta-fakta ini, ada beberapa
tindakan yang bisa
segera kita lakukan, jika memang
kita ingin berubah:
1. Orang tua (ayah dan
ibu), harus belajar semua hal
yang berhubungan dengan
metoda-metoda pendidikan anak
Pada dasarnya adalah
ORANG TUA ADALAH GURU TERPENTING dan
rumah adalah sekolah
paling penting.
Didiklah anak DENGAN
ILMU.
Kenali dan rancang
kurikulum sendiri untuk keperluan ini.
Apa CONTENT sikap dan
perilaku yang ingin kita hasilkan
pada anak kesayangan
kita, dan bagaimana caranya.
Bagaimana pula caranya
kita menanamkan aqidah Islam pada
anak kita. Apa yang
boleh kita lakukan dan apa yang
jangan kita lakukan.
Kuncinya KITA LAH YANG BELAJAR!
Orang tua lah yang harus
belajar!
2. Kenali dan kendalikan
jenis input informasi
(ucapan/penglihatan/pendengaran/pergaulan)
yang masuk
lewat pintu otak bawah
sadar anak-anak kita.
Jika kita sadar ini,
maka programkan secara sengaja
muatan positif.
Install-kan program-program positif
ke dalam otak bawah
sadar anak-anak kita.
Sebagai contoh televisi.
Kendalikan keinginan kita
nonton acara tv bersama
anak-anak. Beberapa pemimpin
bisnis terkemuka di
dunia banyak yang mulai menyadari
betapa berbahayanya
"virus negatif" yang dibawa TV.
Mereka mulai tidak lagi
membiarkan dirinya dan
bahkan juga anak-anaknya
berada di depan televisi!
Kenali juga bahwa input
positif bisa berasal dari
pendengaran. Maka
kendalikan kata-kata kita.
Apapun situasinya, JAGA
MULUT !!!!!
"katakan yang
baik-baik saja, atau kalau tidak
lebih baik diam".
Juga program/install
otak anak kita dengan INPUT YANG DISENGAJA.
Misalkan tatkala
menidurkan bayi atau anak kita, apa salahnya
kita lakukan sambil
melantunkan nyanyian-nyayian islami, atau memutar murattal ayat-ayat al qur’an.
Carilah murattal yang
iramanya mampu menggetarkan jiwa kita.
Sambil beraktivitas
lain, anak-anak
mendengarkan murattal
tsb. Mendengar saja, tapi SERING.
Akibatnya luar biasa
lho. ANAK-ANAK JADI HAFAL AYAT-AYAT
yang sering mereka
dengar itu.
Inilah yang namanya
BELAJAR TANPA SADAR ...! Itulah
salah satu KEKUATAN OTAK
BAWAH SADAR.
Hati-hati memutar
lagu-lagu dewasa di rumah kita.
Anak-anak pasti akan
MENGHAFALNYA, BELAJAR TANPA SADAR.
dan kalimat-kalimat lagu
itu akan TERINSTALL di benak nya!
Percayalah semua input
yang disengaja ini membekas
dan terinstall dengan
baik di otak bawah sadar
anak-anak kita. Tinggal
MEMILIH CONTENT APA yang
akan kita INPUT ke dalam
JIWA mereka.
Programkan dengan
sengaja.
Itu sebabnya kita perlu
punya kurikulum! Ini bukan berarti
kita mau mendikte
"masa depan profesi anak kita".
Sama sekali tidak.
Apapun jalan hidup dia
nanti setelah dewasa, terserah dia.
Yang kita bentuk secara
sengaja adalah potensi dasar
"human being"
-nya. Sikapnya, perilakunya, kebiasaannya,
potensi aqidahnya.
Bukankah memang wajib bagi setiap
orang tua untuk mendidik
anaknya agar menjadi
hamba Allah dan
khalifah-nya di muka bumi ini?
Ada beberapa contoh
tindakan lain. Misalnya juga
dengan membacakan
buku-buku cerita-cerita ilahiyah,
kenalkan Allah dan
segala konsep ilahiyah lainnya,
lalu juga kisah-kisah
perjuangan rasulullah dan
para sahabat, dan
berbagai kisah-kisah positif
lainnya. Semua kisah itu
akan membekas amat dalam
ke dalam jiwa anak-anak
kita!
Ingat kita adalah guru.
Insyaallah, jika
betul-betul kita serius, bukan
tidak mungkin yang akan
kita lahirkan nanti adalah
calon-calon pemimpin
dunia! Dari tangan didikan kita
lahirlah para jenderal,
para profesor, para ilmuwan
yang mampu mengubah
dunia ini berada dalam
ridlo Allah SWT.
Amin ya allah ya rabbal
‘alamiin.
Gimana menurut
Anda.....?
Wassalamualikum...Wr...Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar