Oleh Adlan Mamnun : Asal mula berdirinya Desa Mamben memiliki keterikatan
rentetan kesejarahan dari kerajaan Seleparang, dan bila dilakukan analisis
kesejarahan tentang Kerajaan Seleparang, bahwa kerajaan ini berdiri ± Tahun
1357 M (Abad ke 13) nama rajanya yang pernah berkuasa, seperti : Prabu Mumbul (Hindu Budha), Rangke Sari
(Beragama Islam), Pangeran Prapen (Beragama Islam), Datu Seleparang atau Sultan
Rinjani (Beragama Islam), dan Raden Mas Syayid beragama Islam. (Sumber : Peta
Sejarah Kerajaan di Indonesia).
Menurut yang tertulis dalam Babat Lombok, Setelah
Kerajaan Islam Selaparang dikalahkan oleh kerajaan Hindu Bali (Baca : Kerajaan Karang Asem) yang menaklukkan seluruh pulau Lombok pada tahun 1740-1894, Maka semua Patih Kerajaan Seleparang bersama pengikutnya
mengungsi menyelamatkan diri dan membawa harta benda mereka. Hal ini berarti
bahwa masa keruntuhan atau penaklukan kerajaan Seleparang terjadi pada masa
kekuasaan Raden Mas Syayid (Raja terkahir kerajaan Seleparang).
Diantara para pengungsi
itu, tersebutlah Denang Patih Selaparang dan para pengikutnya sampai di hutan
belantara, patih itulah bernama Raden Anggaraksa. Melihat keadaan
hutan belantara yang sangat lebat dianggap aman dari incaran bala tentara
kerajaan Hindu Bali, konon kawasan hutan belantara tersebut terdapat banyak
tumbuh pepohonan yang bernama “ Pohon Mamben “atau “ Kayu Mamben “, (Baca Sasak : Kayuq
Mamben).
Jadi kata Mamben berasal
dari nama sebuah pohon atau kayu yang tumbuh di hutan belantara yang dihuni
oleh Denang Patih Seleparang beserta para pengikutnya, mereka menetap dan tinggal
di dalam hutan belantara tersebut, serta disanalah mereka memulai kegiatan
mencari nafkah dengan cara membuka lahan pertanian dan pemukiman dengan cara membabat
hutan.
Kawasan hutan belantara
itulah menjadi tempat tinggal mereka yang tetap, dan jumlah penduduknya dari
tahun ketahun semakin bertambah banyak, sehingga maka dibutuhkan seorang
pemimpin yang mengatur upacara adat istiadat, menjaga keamanan dan ketertiban
serta hal-hal yang diperlukan oleh masyarakatnya, dengan maksud mengangkat
seseorang yang dianggap mampu, berpengaruh atau berkarismatik sebagai pimpinan
mereka. Maka diangkatlah Raden Anggaraksa sebagai pemimpinnya pada tahun 1748,
sehingga pada tahun tersebut diabadikan sebagai tahun berdirinya Desa Mamben. (Sumber
: Data Monografi Desa Mamben Lauk), dengan batas wilayahnya :
Sebelah Utara : Desa Wanasaba
Sebelah
Timur : Wilayah Apitaik
Sebelah
Selatan : Wilayah Kalijaga
Sebelah
Barat : Lembah Gunung Rinjani
Meskipun pada saat
itu seluruh Lombok berada dalam kekuasaan kerajaan Karang Asem, namun didalam menjalankan
pemerintahan ke bawah, diserahkan kepada orang-orang Sasak,
yang kebanyakan dari kalangan keturunan dari Raja-raja dan punggawa kerajaan yang pernah berkuasa di kerajaan Seleparang. Sedangkan pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang, desa Mamben berada dalam wilayah kedisterikan Masbagik yang terdiri
atas 10 (sepuluh) Desa.
Di Desa Mamben Lauk,
yang memangku jabatan baik menjadi sebagai Pemimpin maupun menjadi sebagai
Kepala Desa adalah :
- Raden
Anggaraksa : 1748 s/d 1778
- Raden
Srinate : 1778 s/d 1803
- Raden
Gumirang : 1803 s/d 1825
- Raden Wirangga : 1825 s/d
1853
- Jero Wirasih : 1853 s/d 1878
- Jero
Wirangsa : 1878 s/d 1908
- Jero Wiraja : 1908 s/d 1918
- Bapak
Sinarah : 1918 s/d 1936
- H.Sanudin : 1936 s/d 1950
- Bapak Anhar : 1950 s/d 1961
- H.Abubakar : 1961 s/d 1974
- H.Abdul
Raqib : 1974 s/d 1988
- Drs. Mukhtar : 1988 s/d 1996
- Hanan.SE : 1996 s/d 2004
- Ir.Ahmad
Wus’an : 2004 s/d 2011
- Hanan,SE.MM : 2011 sampai sekarang
Setelah adanya pemekaran
pemerintahan dan perubahan nama wilayah kedistrikan menjadi wilayah Kecamatan, maka
Desa Mamben menjadi bagian wilayah administarif Kecamatan Aikmel, dan pada
tahun 1961 Desa Mamben di mekarkan menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa Mamben Daya.
Pada tahun 1965 Desa
Mamben Lauk dimekarkan lagi menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa
Tembeng Putik.
Sekarang Desa Mamben
Lauk menjadi bagian wilayah Kecamatan Wanasaba, dan pada tahun 2010 Desa Mamben
Lauk dimekarkan lagi menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa
Mamben Baru yang merupakan asal Dusun Orong Rantek.
Pada saat sekarang ini Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki wilayah pedusunan atau
wilayah kekadusan, diantaranya : Dusun Karang Anyar Baret, Dusun Karang Anyar
Timuk, Dusun Gubuk Dalem, Dusun Bebae, Dusun Senggauan, Dusun Ladon, Dusun
Lengkok Embuk, dan Dusun Lengkok Tengak.
Kayaknya salah sejarahnya pak, desa tembeng putik mekar bukan tahun 1965. Mohon di cek lagi.
BalasHapusSejarah di tulis dan di kisahkan berulang-ulang untuk mendekati kesempurnaan...ya benar tembeng putik mekar pada tahun 2010
HapusKayaknya salah sejarahnya pak, desa tembeng putik mekar bukan tahun 1965. Mohon di cek lagi.
BalasHapusDesa Tembeng Mekar dari Desa Induk ( Desa Mamben Lauk) tahun 2010
Hapus