Oleh Iman Juhri : Ya Ikhwan, cepat atau lambatnya terkabul doa seorang hamba tergantung
dari makanan dan minuman yang sudah mengalir dalam darahnya, haramkah atau
halalkah makanan yang kita makan selama ini,,,??. Sebagai orang tua kepada anak
anaknya, makanan dan minuman yang kita berikan bersumber dari mana,,,?
Sengajakah kita berikan dari sumber yang haram. Padi yang kita tanam, padilah
yang tumbuh, dan padilah yang akan kita tuai. Jagung yang kita tanam, takkan
mungkin tumbuh pohon kurma, karna itu ya Ikhwan, perhatikanlah perkara yang
satu ini. Sebagai bahan acuan, akan saya sampaikan cuplikan kata-kata hikmah
dari tokoh-tokoh besar Islam dari berbagai kalangan antara lain :
Sabtu, 23 Februari 2013
Rabu, 20 Februari 2013
Melukis Pelangi
Fajar tertepis hangatnya sinar
mentari
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.
Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.
Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.
Memanusiakan Manusia Dengan Pendidikan
Adlan Mamnun : Driyarkara menyatakan bahwa hakikat pendidikan adalah “memanusiakan
manusia”. Artinya, lewat pendidikan itu setiap peserta didik digembleng agar
dapat menjadi “manusia”. Dan Plato bilang bahwa manusia adalah “binatang yang
berakal budi’. Manusia dapat menjadi “manusia” kalau ia mempunyai akal dan
mempunyai budi. Filosofi ini berkembang pada abad ke-21 dengan rumusan tentang
multi-kecerdasan yang mesti dimiliki oleh seorang manusia, yakni kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual. Roh
utama pendidikan adalah membangun individu yang cerdas, terampil, dan berbudi
pekerti luhur.
Selasa, 19 Februari 2013
Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kehidupan Sosial
Oleh Adlan Mamnun : Perbedaan
fase perkembangan status sosial di dunia anak-anak dalam persahabatan dan
mendapatkan kawan bermain di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah,
berbeda dengan pengertian persahabatan yang terjadi pada orang dewasa, untuk
orang dewasa persahabatan adalah suatu ikatan relasi dengan orang lain, di mana
kepercayaan, pengertian, pengorbanan dan saling membantu satu sama lainnya akan
terjalin dalam periode yang lama, sedangkan di dunia anak-anak tidak seperti
halnya yang terjadi pada orang dewasa, di dunia anak-anak persahabatan terjalin
tidak untuk waktu yang lama, terkadang bila terjadi masalah yang kecil saja,
jalinan persahabatan tersebut akan terputus.
Landasan dan Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh Adlan Mamnun : Anak usia dini merupakan individu
yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan
usianya. Masa usia dini merupakan
masa keemasan (golden age) di mana
stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan
selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa-masa awal kehidupan anak, termasuk anak usia dini merupakan masa
terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan
otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Ilmu Laduni Dalam Mengenal Diri Melalui Sholat
Oleh Adlan Mamnun : Kebanyakan beranggapan bahwa ilmu laduni adalah sebentuk ilmu yang
datang secara sendirinya tanpa melalui guru. Hal itu juga dibenarkan oleh
penulis akan tetapi yang lebih tepat penafsiran ilmu laduni adalah bahwa Allah
SWT akan memberikan kefahaman Agama kepada siapa saja yang dikehendakinya baik
melalui guru ataupun melalui alam. Ilmu laduni adalah ilmu yang menghubungkan
antara dunia dan alam gaib. Orang yang belajar atau mempelajari atau
mendapatkan ilmu laduni biasanya akan menjadi wara’ atau menjauh dari sifat
keduniaan oleh sebab itu penulis mengartikan makna Laduni sebagai penolakan
terhadap keduniaan. Menolak keduniaan bukanlah berarti meninggalkannya akan
tetapi memahami makna sebenarnya tentang hakekat dunia ini. Pandangan selalu
diarahkan kepada kebahagiaan akhirat. Jadi ilmu laduni adalah ilmu mengenal
alam baik secara zahir maupun bathin.
Sekilas Tentang Maulid Adat Bayan
Oleh Raden Jambianom : Komunitas masayarat
adat Bayan merupakan Suku Sasak yang bermukim di wilayah Kecamatan Bayan,
Kabupaten Lombok Utara
Propinsi Nusa Tenggara Barat. Komunitas masyarakat ini sudah sejak lama dikenal sebagai penganut atau
kepercayaan dan adat Waktu
Telu
yang dipertentangkan dengan kepercayaan dan adat waktu lima, Wakt Telu adalah komunitas orang-orang sasak penduduk asli
Pulau Lombok, yang meskipun mereka mengaku sebagai muslim, tetapi masih sangat
percaya terhadap Ketuhanan Animistik para leluhur maupun terhadap benda-benda antropomoris
atau benda yang diangap bernyawa.
Langganan:
Postingan (Atom)