Senin, 11 Februari 2013

Sejarah Desa Mamben

Oleh Adlan Mamnun : Asal mula berdirinya Desa Mamben memiliki keterikatan rentetan kesejarahan dari kerajaan Seleparang, dan bila dilakukan analisis kesejarahan tentang Kerajaan Seleparang, bahwa kerajaan ini berdiri ± Tahun 1357 M (Abad ke 13) nama rajanya yang pernah berkuasa, seperti  : Prabu Mumbul (Hindu Budha), Rangke Sari (Beragama Islam), Pangeran Prapen (Beragama Islam), Datu Seleparang atau Sultan Rinjani (Beragama Islam), dan Raden Mas Syayid beragama Islam. (Sumber : Peta Sejarah Kerajaan di Indonesia).

Menurut yang tertulis dalam Babat Lombok, Setelah Kerajaan Islam Selaparang dikalahkan oleh kerajaan Hindu Bali  (Baca : Kerajaan Karang Asem) yang menaklukkan seluruh pulau Lombok pada tahun 1740-1894, Maka semua Patih Kerajaan Seleparang bersama pengikutnya mengungsi menyelamatkan diri dan membawa harta benda mereka. Hal ini berarti bahwa masa keruntuhan atau penaklukan kerajaan Seleparang terjadi pada masa kekuasaan Raden Mas Syayid (Raja terkahir kerajaan Seleparang).


Diantara para pengungsi itu, tersebutlah Denang Patih Selaparang dan para pengikutnya sampai di hutan belantara, patih itulah bernama Raden Anggaraksa. Melihat keadaan hutan belantara yang sangat lebat dianggap aman dari incaran bala tentara kerajaan Hindu Bali, konon kawasan hutan belantara tersebut terdapat banyak tumbuh pepohonan yang bernama  “ Pohon Mamben “atau “ Kayu Mamben “, (Baca Sasak : Kayuq Mamben).

Jadi kata Mamben berasal dari nama sebuah pohon atau kayu yang tumbuh di hutan belantara yang dihuni oleh Denang Patih Seleparang beserta para pengikutnya, mereka menetap dan tinggal di dalam hutan belantara tersebut, serta disanalah mereka memulai kegiatan mencari nafkah dengan cara membuka lahan pertanian dan pemukiman dengan cara membabat hutan.

Kawasan hutan belantara itulah menjadi tempat tinggal mereka yang tetap, dan jumlah penduduknya dari tahun ketahun semakin bertambah banyak, sehingga maka dibutuhkan seorang pemimpin yang mengatur upacara adat istiadat, menjaga keamanan dan ketertiban serta hal-hal yang diperlukan oleh masyarakatnya, dengan maksud mengangkat seseorang yang dianggap mampu, berpengaruh atau berkarismatik sebagai pimpinan mereka. Maka diangkatlah Raden Anggaraksa sebagai pemimpinnya pada tahun 1748, sehingga pada tahun tersebut diabadikan sebagai tahun berdirinya Desa Mamben. (Sumber : Data Monografi Desa Mamben Lauk), dengan batas wilayahnya :

Sebelah Utara             :  Desa Wanasaba
            Sebelah Timur            :  Wilayah Apitaik
            Sebelah Selatan          :  Wilayah Kalijaga
            Sebelah Barat             :  Lembah Gunung Rinjani

Meskipun pada saat itu seluruh Lombok berada dalam  kekuasaan kerajaan Karang Asem, namun didalam menjalankan pemerintahan ke bawah, diserahkan kepada orang-orang Sasak, yang kebanyakan dari kalangan keturunan dari Raja-raja dan punggawa kerajaan yang pernah berkuasa di kerajaan Seleparang. Sedangkan pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, desa Mamben berada dalam wilayah kedisterikan Masbagik yang terdiri atas 10 (sepuluh) Desa.

Di Desa Mamben Lauk, yang memangku jabatan baik menjadi sebagai Pemimpin maupun menjadi sebagai Kepala Desa adalah :

  1. Raden Anggaraksa     : 1748 s/d 1778
  2. Raden Srinate             : 1778 s/d 1803
  3. Raden Gumirang        : 1803 s/d 1825
  4. Raden Wirangga         : 1825 s/d 1853
  5. Jero Wirasih                : 1853 s/d 1878
  6. Jero Wirangsa             : 1878 s/d 1908
  7. Jero Wiraja                  : 1908 s/d 1918
  8. Bapak Sinarah            : 1918 s/d 1936
  9. H.Sanudin                   : 1936 s/d 1950
  10. Bapak Anhar               : 1950 s/d 1961
  11. H.Abubakar                 : 1961 s/d 1974
  12. H.Abdul Raqib             : 1974 s/d 1988
  13. Drs. Mukhtar               : 1988 s/d 1996
  14. Hanan.SE                   : 1996 s/d 2004
  15. Ir.Ahmad Wus’an        : 2004 s/d 2011
  16. Hanan,SE.MM            : 2011 sampai sekarang
Setelah adanya pemekaran pemerintahan dan perubahan nama wilayah kedistrikan menjadi wilayah Kecamatan, maka Desa Mamben menjadi bagian wilayah administarif Kecamatan Aikmel, dan pada tahun 1961 Desa Mamben di mekarkan menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa Mamben Daya.

Pada tahun 1965 Desa Mamben Lauk dimekarkan lagi menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa Tembeng Putik.

Sekarang Desa Mamben Lauk menjadi bagian wilayah Kecamatan Wanasaba, dan pada tahun 2010 Desa Mamben Lauk dimekarkan lagi menjadi 2 (Dua) Desa yaitu, Desa Mamben Lauk dan Desa Mamben Baru yang merupakan asal Dusun Orong Rantek.

Pada saat sekarang ini Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki wilayah pedusunan atau wilayah kekadusan, diantaranya : Dusun Karang Anyar Baret, Dusun Karang Anyar Timuk, Dusun Gubuk Dalem, Dusun Bebae, Dusun Senggauan, Dusun Ladon, Dusun Lengkok Embuk, dan Dusun Lengkok Tengak.

4 komentar:

  1. Kayaknya salah sejarahnya pak, desa tembeng putik mekar bukan tahun 1965. Mohon di cek lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejarah di tulis dan di kisahkan berulang-ulang untuk mendekati kesempurnaan...ya benar tembeng putik mekar pada tahun 2010

      Hapus
  2. Kayaknya salah sejarahnya pak, desa tembeng putik mekar bukan tahun 1965. Mohon di cek lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Desa Tembeng Mekar dari Desa Induk ( Desa Mamben Lauk) tahun 2010

      Hapus