Assalamualaikum Wr...Wb.
Oleh Iman Juhri : Ungkapan-ungkapan
seperti “ Kenallah dirimu baru kenal aku, cintai dirimu baru cintai aku “ , ataupun
ungkapan kalau tak kenal maka tak sayang adalah untaian sederet kata yang sering
kita dengar dari seorang guru kepada murid muridnya, atau dari sepasang kekasih
yang sedang dimabuk asmara, tentunya dengan tujuan memikat sepasang hati agar
memiliki ikatan diantara mereka.
Sepasang
merpati yang selalu terbang dan hinggap bersama, berjanji untuk tidak pernah
saling mengingkari, bahkan terpatri dalam satu ikatan cinta untuk tetap setia,
bersama dalam suka maupun duka.
Itu
adalah sebuah gambaran orang yang sudah mengenal dan sudah saling mencinta, mereka
merasakan betapa manisnya cinta disaat mereka tengah bersama, dan betapa
rindunya disaat mereka saling berjauhan, bibir ini selalu basah menyebut namamu
sementara jiwa ini terasa hampa tanpa kehadiranmu, begitulah dengan satu
sentuhan cinta, maka seorangpun menjadi puitis dibuatnya.
Lantas
bagaimana dengan diri kita yang mengaku kenal dengan Allah, dan mengaku cinta
dengan Allah...?????
Adakah
bibir ini selalu basah menyebut Allah.......?
Adakah
jiwa ini merasa gersang tanpa kehadiran Allah....?
Adakah
hati ini rindu kehadiran Allah.....?
Pernahkah
terasa manisnya kehadiran Allah...?
Kita
tanyakanlah pada diri kita sendiri, dan jujurlah untuk menjawabnya....?
Jikalau
jawaban bibir ini terasa terpaksa menyebut Allah, hati ini tidak pernah
merindukan kehadiran Allah, tidak pernah merasakan manisnya kehadiran Allah, maka
cintamu kepada Allah adalah cinta buta, cinta yang tidak mengenal yang
dicintai, cinta yang tak terbalas, cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan.
Pengenalanmu
yang seperti itu adalah pengenalan yang keliru, pengenalan yang hanya sebatas
pengakuan pribadi, menurut penilaian pribadi dari penulis, bahwa ciri-ciri
orang yang sudah mengenal antara lain :
1. Ia sudah tau, kearah mana jalan yang
ia lalui
2. Ia tidak banyak bertanya disepanjang
jalan
3. Ia tidak semudah itu memvonis bahwa
pendapatnya yang paling benar
4. Cepat mengaku kesalahan dirinya dan
cepat memperbaiki diri
Dalam
hadits Qudtsi dinyatakan :
1.
Man
arafa nafsahu pakod arafaa robbahu
2.
Man
arofa robbahu fakod arafaa imaanan
3.
Man
arofa imaanan fakod arofallahu
Karna
itu, maka kenallah dirimu baru kenal Aku “ Kata Allah ” Kenallah Allah melalui
sifat-Nya, melalui Asma’Nya dan melalui Af’al-Nya.
Ma’rifat
Billah adalah sifat orang-orang yang mengenal Allah SWT, mengenal sifat-sifat-Nya,
dan asma’Nya, benar-benar didalam perilakunya, jauh dari akhlak yang tercela, selalu
berdiri didepan pintu Allah dan istiqomah mengingatkannya.
Orang
yang memiliki beberapa sifat diatas, munajatnya selalu bersama Allah. Dan akan
menjadi juru bicaranya dalam memperkenalkan rahasia rahasia-Nya yang bergerak
bersama dengan putaran ketentuan-Nya.
Orang
seprti ini disebut Afif Billah (yang mengenal Allah) dan keadaan yang
dialaminya disebut Ma’rifat, orang yang sudah mencapai Ma’rifat ini diberikan
kekeramatan dan kehebatan tanpa di minta, semakin bertambah Ma’rifatnya semakin
bertambah karomahnya.
Insya
Allah penulis akan selalu menyajikan hal hal yang berkaitan dengan masalah
ibadah yang semoga sesuai dengan harapan penulis kita dapat saling berbagi ilmu
pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang masing masing kita miliki.
Semoga
Allah selalu meredhoi kita.
Hadananallahu
wa iyyakum ajma’iin Wassalamualaikum Wr...Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar