Senin, 28 Januari 2013

Kenallah Dirimu Baru Kenal Aku


Assalamualaikum Wr...Wb.

Oleh Iman Juhri : Ungkapan-ungkapan seperti “ Kenallah dirimu baru kenal aku, cintai dirimu baru cintai aku “ , ataupun ungkapan kalau tak kenal maka tak sayang adalah untaian sederet kata yang sering kita dengar dari seorang guru kepada murid muridnya, atau dari sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara, tentunya dengan tujuan memikat sepasang hati agar memiliki ikatan diantara mereka.



Sepasang merpati yang selalu terbang dan hinggap bersama, berjanji untuk tidak pernah saling mengingkari, bahkan terpatri dalam satu ikatan cinta untuk tetap setia, bersama dalam suka maupun duka.

Itu adalah sebuah gambaran orang yang sudah mengenal dan sudah saling mencinta, mereka merasakan betapa manisnya cinta disaat mereka tengah bersama, dan betapa rindunya disaat mereka saling berjauhan, bibir ini selalu basah menyebut namamu sementara jiwa ini terasa hampa tanpa kehadiranmu, begitulah dengan satu sentuhan cinta, maka seorangpun menjadi puitis dibuatnya.

Lantas bagaimana dengan diri kita yang mengaku kenal dengan Allah, dan mengaku cinta dengan Allah...?????

Adakah bibir ini selalu basah menyebut Allah.......?
Adakah jiwa ini merasa gersang tanpa kehadiran Allah....?
Adakah hati ini rindu kehadiran Allah.....?
Pernahkah terasa manisnya kehadiran Allah...?

Kita tanyakanlah pada diri kita sendiri, dan jujurlah untuk menjawabnya....?
Jikalau jawaban bibir ini terasa terpaksa menyebut Allah, hati ini tidak pernah merindukan kehadiran Allah, tidak pernah merasakan manisnya kehadiran Allah, maka cintamu kepada Allah adalah cinta buta, cinta yang tidak mengenal yang dicintai, cinta yang tak terbalas, cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan.

Pengenalanmu yang seperti itu adalah pengenalan yang keliru, pengenalan yang hanya sebatas pengakuan pribadi, menurut penilaian pribadi dari penulis, bahwa ciri-ciri orang yang sudah mengenal antara lain :

1.    Ia sudah tau, kearah mana jalan yang ia lalui
2.    Ia tidak banyak bertanya disepanjang jalan
3.    Ia tidak semudah itu memvonis bahwa pendapatnya yang paling benar
4.    Cepat mengaku kesalahan dirinya dan cepat memperbaiki diri

Dalam hadits Qudtsi dinyatakan :

1.      Man arafa nafsahu pakod arafaa robbahu
2.      Man arofa robbahu fakod arafaa imaanan
3.      Man arofa imaanan fakod arofallahu

Karna itu, maka kenallah dirimu baru kenal Aku “ Kata Allah ” Kenallah Allah melalui sifat-Nya, melalui Asma’Nya dan melalui Af’al-Nya.

Ma’rifat Billah adalah sifat orang-orang yang mengenal Allah SWT, mengenal sifat-sifat-Nya, dan asma’Nya, benar-benar didalam perilakunya, jauh dari akhlak yang tercela, selalu berdiri didepan pintu Allah dan istiqomah mengingatkannya.

Orang yang memiliki beberapa sifat diatas, munajatnya selalu bersama Allah. Dan akan menjadi juru bicaranya dalam memperkenalkan rahasia rahasia-Nya yang bergerak bersama dengan putaran ketentuan-Nya.

Orang seprti ini disebut Afif Billah (yang mengenal Allah) dan keadaan yang dialaminya disebut Ma’rifat, orang yang sudah mencapai Ma’rifat ini diberikan kekeramatan dan kehebatan tanpa di minta, semakin bertambah Ma’rifatnya semakin bertambah karomahnya.

Insya Allah penulis akan selalu menyajikan hal hal yang berkaitan dengan masalah ibadah yang semoga sesuai dengan harapan penulis kita dapat saling berbagi ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu yang masing masing kita miliki.

Semoga Allah selalu meredhoi kita.

Hadananallahu wa iyyakum ajma’iin Wassalamualaikum Wr...Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar